Jika Anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga............

HARI PAHLAWAN

Posted on Kamis, 12 November 2009 by Sri Wahyu Aprida

Pada 10 November yang lalu kita telah memperingati hari yang paling bersejarah yaitu Hari Pahlawan. Hari yang sangat berarti bagi Indonesia. Para pahlawan Indonesia telah berjuang dengan seluruh tenaga unruk melawan penjajahan, pengorbankan demi mempertahankan harga diri dan jati diri bangsa Indonesia ,yang mana kini kita telah dapat menikmati apa-apa yang telah mereka perbuat.Tiada kata yg dapat terucap selain doa yang akan selalu kita curahkan kepada para permata pembela bangsa ini.

Sebagai bangsa Indonesia seharusnya kita meneruskan perjuangan para pahlawan. Dan sebagai pelajar yang baik kita harus rajin belajar supaya bisa memajukan Indonesia. Teruslah berjuang,,, Jadilah pahlawan bagi dirimu, dan bagi Indonesia.

Terima kasih Pahlawan,,,,,,,, Terima kasih Indonesia,,,,,,,,,,,,,,,, Teruslah berjaya...........................

SOEMPAH PEMOEDA

Posted on Selasa, 03 November 2009 by Sri Wahyu Aprida



SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
    Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
    Kong Liong.
  2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
    yaitu :
    a. Kwee Thiam Hong
    b. Oey Kay Siang
    c. John Lauw Tjoan Hok
    d. Tjio Djien kwie

Memaknai Sumpah Pemuda
Jika dalam masa setelah Indonesia merdeka, di bawah kekuasaan Orde Lama dengan kebijakan “Demokrasi Terpimpin” dan di masa Orde Baru dengan sistem “Demokrasi Pancasila”, kebijakan nasional keseluruhannya dilakukan secara terpusat, maka jika ditelusuri bagaimana bangunan negara ini dile-takkan, diketahui bahwa dia adalah suatu yang tidak datang dengan sendirinya, bukan suatu yang given, tetapi atas suatu perjuangan panjang, yang pada prinsipnya bahwa bangunannya dimulai dari daerah.
Menelusuri sejarahnya, bahwa bangunan negara pada mulanya dimulai sejak kekuasaan Sriwijaya dan Majapahit melakukan klaim wilayah kekuasaannya sebatas nusantara, yang kemudian wilayah itu ditindaklanjuti pengklaimannya melalui paham nasionalis oleh generasi selanjutnya di tahun 1908 melalui kelompok studi “Boedi-Utomo”. Tindaklanjutnya, secara serta-merta disahuti oleh kelompok kaum muda daerah-daerah. Di Pulau Jawa misalnya dengan Jong Java, di Sumatra dengan Jong Sumatranen Bond, Jong Celebes di Sulawesi, Jong Ambon di Maluku, dan selanjutnya

Bupati Terima Penghargaan Kehutanan

Posted on by Sri Wahyu Aprida



Selamat dan Sukses

Kepada :

bupati


Bapak H. Sukarmis

(Bupati Kuantan Singingi)

Mendapatkan penghargaan
Kategori kabupaten peduli kehutanan
Lomba penghijauan dan konservasi alam
Tingkat Nasional tahun 2009
Dari:

Menteri Kehutanan M.S Kaban


Bupati Kuansing H Sukarmis akan menerima Penghargaan Wana Lestari

dari Menteri Kehutanan M S Kaban bersama dengan 48 bupati dan walikota se-Indonesia.
Penyerahan dilakukan di Kantor Menteri Kehutanan, Jakarta berselang dua hari setelah
Kuansing merayakan HUT ke-10 tahun ini.
Menurutnya, Bupati Kuansing H Sukarmis sudah mendapat undangan untuk menerima
penghargaan bidang Kehutanan yang diserahkan di Gedung Manggala Wana Bakti,
Departemen Kehutanan.
Ditanya kriteria penerima penghargaan itu, Ardi Nasri menjelaskan, berdasarkan analisa tim
pemantau dari Departemen Kehutanan RI ada beberapa kriteria yang menempatkan Bupati
Kuansing H Sukarmis bisa menerima anugerah tersebut, di antaranya komitmen dan
kepedulian Bupati dalam usaha pelestarian hutan yang bisa diwujudkan dalam berbagai
kegiatan dan usaha.
Di Kuansing menurut Ardi Nasri, Bupati melalui Dinas Kehutanan berupaya mempertahankan
keberadaan hutan lindung dan sejenisnya dengan membangun atau membuat tata batas hutan
lindung seperti Hitan Lindung Sentajo seluas 350 hektar, tata batas Rimbo Larangan Jake 415
hektar, Rimbo Larangan Teratak seluas 74 hektar.
Sehingga hal ini dipandang sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah, untuk
mempertahankan kelestarian hutan di Kuansing.
Langkah ini sangat berguna agar masyarakat tidak lagi menyerobot hutan dan dalam rangka
perlindungan kawasan tata air bagi kepentingan masyarakat.
Terlebih ditengah isu pemanasan global, di mana makin menurunkan keberadaan hutan di
Indonesia membuat pemerintah harus punya langkah cermat agar hutan tetap lestari namun
masyarakat tetap bisa memberdayakan ekonomi.
Apalagi, kata Ardi Nasri, perhatian Bupati terhadap sektor kehutanan sangat baik, terutama
dikawasan jalur hijau di Kuansing dengan cara membangun tanpa merusak lingkungan, seperti
di depan Gedung DPRD Kuansing yang tetap dibiarkan menjadi hutan alam dan banyak lagi
langkah kongkrit yang sudah dilakukannya.(http://www.riaumandiri.net)

HUT KUANTAN SINGINGI

Posted on Senin, 19 Oktober 2009 by Sri Wahyu Aprida

Pada tanggal 12 Oktober 2009 yang lalu, Kuantan Singingi merayakan hari ulang tahunnya yang ke-10 tahun. Dalam rangka memperingati hari jadi Kuansing ini namyak kegiatan yang dilaksanakan diantaranya adalah jalan santai yang diikuti oleh berbagai kalangan dan dibuka langsung oleh bupati Kuantan Singingi. Kegiatan ini dilaksanakan sehari sebelum peringatan hari jadi Kuantan Singingi. Tepat tanggal 12 Oktober, diadakan upacara penaikan bendera yang diikuti oleh seluruh sekolah di Kuantan Tengah (salah satu kecamatan di Kuantan Singingi) dan pejabat baik dibidang legislatif,eksekutif, dan yudikatif dan tentu saja Buati Kuantan Singingi beserta wakil.
Kuantan singingi dengan ibukotanya Taluk Kuantan ini dikenal sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Riau yang kaya baik budaya maupun sumber daya alam. Budaya yang paling terkenal adalah adalah pacu jalur. Oleh karena itulah jika Pekanbaru dijuluki kota Bertuah, maka Taluk Kuantan dijuluki kota Jalur.
Untuk kedepannya Kuantan Singingi diharapkan mampu lebih meningkatkan pembangunan diberbagai bidang agar visi dan misi yang diagendakan benar-benar tercapai. Bukan berarti sampai saat ini belum ada wujud nyata pembangunan yang telah dilakukan pemerintah kabupaten Kuantan Singingi. Saat ini boleh dikatakan bahwa pembangunan di Kuantan Singingi berkembang dengan sangat pesat terbukti dengan dua mega proyek yang sedang dilaksanakan yaitu Sport Center dan SMA PINTAR. Ini juga bukti nyata bahwa pemerintah kabupaten ini tidak hanya peduli pada pembangunan yang bersifat fisik tapi juga berusaha meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki untuk kemajuan dimasa yang akan datang.

GEMPA BUMI DI SUMBAR

Posted on Rabu, 07 Oktober 2009 by Sri Wahyu Aprida




Pada tangga 30 September 2009, terjadi kembali gempa bumi di Sumatera Barat (Sumbar),gempa ini menimbulkan banyak kerusukan struktural dan getaran gempa di padang tersebut terasa di Mentawai,Jambi,Singapura hingga Malaysia.

Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang wilayah Sumatera Barat. Gempa merusakkan sejumlah rumah dan pusat perbelanjaan. Banyak rumah yang roboh dan Plaza Andalas rusak parah.Gempa terjadi di lokasi 0.84 Lintang Selatan dan 99.65 Bujur Timur. Pusat gempa berada di arah 57 kilometer barat daya Pariaman, Sumatera Barat.

Berbagai pihak telah terlibat secara langsung untuk ikut meringankan derita para korban gempa bumi Padang ini. Mabes Polri sendiri telah menerjunkan 339 polisi, 23 anggota polisi udara dari Badan Pembinaan Keamaanan (Babinkam) untuk mengawaki pesawat Polri yang dipersiapkan untuk mengangkut bantuan ke lokasi bencana dan Sebanyak 15 dokter kepolisian Mabes Polri telah tergabung di lokasi bencana. Para dokter ini selain merawat korban juga akan membantu identifikasi jenasah.
Mabes Polri juga mengerahkan personel dari Polda yang berdekatan dengan lokasi bencana, yakni Polda Sumut 108 Brimob, Polda Sumsel 112 Brimob dan Polda Riau delapan Brimob untuk ikut membantu.

Semoga para korban gempa bumi diberi ketabahan oleh Allah SWT. Karena Allah tak akan memberi cobaan di luar kemampuan umatnya. Mari kita ulurkan bantuan bagi mereka yang tertimpa musibah baik dari segi materi, do'a maupun tenaga.

KEDATANGAN BUPATI KUANSING KE SMA PINTAR

Posted on Kamis, 17 September 2009 by Sri Wahyu Aprida

Pada hari kamis,10 Septembar 2009 Bupati Kuantan Singngiyakni H. Sukarmis beserta rombongan mengunjungi SMA Pintar dalam rangka buka bersama untuk mempererat tali silaturrahmi dengan keluarga besar SMA Pintar.Hal ini merupakan kebanggaan bagi keluarga besar SMA Pintar. Kedatangan bapak bupati beserta rombongan ini disambut meriah oleh siswa-siswi SMA Pintar, penyambutan ini diiringi oleh grup rebana SMA Pintar. Sambil menunggu berbuka puasa, Bupati berbincang-bincang dan berfoto bersama dengan siswa-siswi SMA Pintar, sehinggahal ini menambah keakraban.

Setelah selesai sholat isa ,tarawih,dan witir di lanjutkan dg acara silahturahmi bupati dg civitas sma pintar.siswa /siswi sma pintar. Acara di buka oleh 2 orang mc yang berbahasa Jerman, Jepang, bahasa Indonesia, Baahasa Inggri dan Bahasa Arab.
pengarahan bupati kuansing sangat membangkitkan semangat siswa /siswi sma pintar,mengapa tidak hanya kurun waktu tiga tahun baru berdiri sudah menghasilkan segudang prestasi,baik ditingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.bupati sngat terharu sekali mendengar apa yg telah diraih oleh sma pintar. Bupati berpesan kepada siswa/i SMA Pintar agar rajin-rajin belajar.


Kunjungan silaturahmi Bupati beserta rombongan ini berjalan dengan lancar, dan hendaknya kunjungan ini akan terus berlanjut setiap tahunnya.

MAJULAH KUANSING............

PACU JALUR

Posted on Jumat, 04 September 2009 by Sri Wahyu Aprida

TUGAS ART OF CULTURE
NAMA : SRI WAHYU APRIDA
KELAS: XII IPA 2
GMP : RONALDO ROZALINO,S.Sn

Pacu Jalur adalah sejenis lomba dayung tradisional khas daerah Kuantan Singingi (Kuansing) yang hingga sekarang masih ada dan berkembang di Propinsi Riau. Lomba dayung ini menggunakan perahu yang terbuat dari kayu gelondongan yang oleh masyarakat sekitar juga sering disebut jalur. Upacara adat khas daerah Kuansing ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada tanggal 23—26 Agustus. Panjang perahu/jalur yang digunakan dalam lomba ini berkisar antara 25—40 meter dengan jumlah atlet 40—60 orang tiap perahu. Biasanya, festival ini diikuti oleh ratusan perahu dan melibatkan beribu-ribu atlet dayung, serta dikunjungi oleh ratusan ribu penonton baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kegiatan lomba dayung ini merupakan warisan budaya masyarakat Kuantan Singingi yang telah berlangsung sejak tahun 1900-an. Perahu atau jalur, dahulu, sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil bumi atau pun hasil hutan. Kebiasaan menggunakan perahu inilah yang mungkin merupakan cikal bakal kegiatan Pacu Jalur. Pada zaman penjajahan Belanda, Pacu Jalur juga dimanfaatkan oleh pemerintah Belanda untuk memeringati serta memeriahkan hari ulang tahun ratu mereka yang bernama Ratu Wilhelmina. Namun, semenjak Indonesia merdeka, Pacu Jalur berangsur-angsur dijadikan upacara khas untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada awalnya, kegiatan Pacu Jalur hanya diikuti oleh segelintir masyarakat di sekitar daerah Kuantan Singingi. Namun, dalam perkembangannya, kegiatan ini banyak mendapat perhatian dan simpati dari berbagai kawasan, terutama daerah-daerah kawasan Riau dan sekitarnya serta mancanegara. Oleh karena itu, saat ini festival Pacu Jalur tidak hanya milik masyarakat Kuantan Singingi saja, melainkan telah menjadi pesta rakyat milik masyarakat Riau dan kawasan sekitarnya. Festival yang bernuasa tradisional ini telah ditetapkan masuk ke dalam Kalender Pariwisata Nasional (Major Event).

Kegiatan Pacu Jalur merupakan pesta rakyat yang terbilang sangat meriah. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke acara ini dapat menyaksikan kemeriahan festival yang merupakan hasil karya masyarakat Kuantan Singingi ini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Pacu Jalur merupakan puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dan segala keringat yang mereka keluarkan untuk mencari penghidupan selama setahun. Pendeknya, Pacu Jalur selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Masyarakat Kuantan Singingi dan sekitarnya tumpah ruah menyaksikan acara yang ditunggu-tunggu ini.
Selain sebagai event olahraga yang banyak menyedot perhatian masyarakat, festival Pacu Jalur juga mempunyai daya tarik magis tersendiri. Festival Pacu Jalur dalam wujudnya memang merupakan hasil budaya dan karya seni khas yang merupakan perpaduan antara unsur olahraga, seni, dan olah batin. Namun, masyarakat sekitar sangat percaya bahwa yang banyak menentukan kemenangan dalam perlombaan ini adalah olah batin dari pawang perahu atau dukun perahu.

Sebagai warga negara Indonesia seharusnya kita melestarikan budaya pacu jalur di Kuantan Singingi, agar budaya ini tidk punah.

MUSIK MODERN
Wilayah nusantara terdiri dari berbagai daerah/suku budaya, sehingga kaya akan keragaman seni musik. Musik nusantara sering diidentikkan dengan musik tradisional, sedangkan musik modern berasal dari Barat. Apakah nusantara tidak memiliki musik modern? Seiring dengan perkembangan jaman yang telah mengglobal, seni musik nusantara pun berinteraksi dan dapat pengaruh dari unsur-unsur musik Barat dan lahirlah musik-musik modern nusantara.
Pada umumnya, kaum muda saat ini lebih mengenal musik modern daripada musik tradisional/daerah. Hal ini dapat kita lihat pada setiap konser musik modern selalu dipadati oleh kaum muda dan juga kalau kita perhatikan media musik di HP/komputer kaum muda maka hampir 99,99% adalah album musik modern.
Musik modern nusantara dapat dekelompokkan ke dalam beberapa jenis, antara lain:
1. Dangdut, ciri-cirinya: melodi dan harmoni sederhana, tangga nada cendrung minor, ekspresi berdasarkan keserasian lirik, beat konstan, lebih menekankan keindahan gerak.
2. Pop, ciri-cirinya: melodi mudah diterapkan dengan berbagai karakter lirik, fleksibel dan mudah dipadukan dengan dengan jenis lain, lagu mudah disenandungkan dan mudah dipahami, harmoni tidak rumit, tempo bervariasi.
3. Balada, ciri-cirinya: mirip dengan pop, tempo lambat dan sedang, pola melodi bervariasi, lirik ekspresif, mengisahkan suka duka kehidupan.
4. Rock, ciri-cirinya: area nada luas, kekuatan terletak pada dinamika aransemen, lagu sulit disenandungkan, lirik lagu ekspresif, beat cendrung keras, tempo lambat/cepat, harmoni sangat rumit.
Berikut ini beberapa contoh musik modern:
1.sebelum-cahaya-letto
2.Hitamku-AndraTB
3. Kau Curi-J Rock




the child of heaven,,,,,,,,amiiiiiiiiin











SENI MUSIK MODERN

Posted on Rabu, 27 Mei 2009 by Sri Wahyu Aprida

SRI WAHYU APRIDA

XI IPA 2

RONALDO ROZALINO,S.Sn



Berbeda dengan musik tradisi, musik non tradisi atau yang sering disebut sebagai musik modern, tidak lahir dari budaya suatu masyarakat tertentu. Musik tersebut dibangun berdasarkan satu aturan komposisi yang jelas, seperti sistem notasi, tangganda, tekstur, serta instrumen yang dikenal masyarakat secara luas dan mudah dipelajari.


Selain itu musik modern bersifat terbuka. Artinya, komposisi dan gaya musik sangat dipengaruhi oleh berbagai pengalaman musikal para musisi dari setiap masa. Dengan demikian, kritik terhadap suatu komposisi tertentu menjadi hal yang biasa dilakukan. Tidak mengherankan, suatu komposisi atau gaya musik modern tertentu menjadi menjadi hilang atau ditinggalkan oleh masyarakat dan diganti dengan gaya musik yang baru.


A. Aliran Musik Modern


Berdasarkan sifat tersebut, para ahli musik mengkategorikan musik modern sebagai musik populer, yaitu musik yang sedang disenangi masyarakat pada kurun waktu tertentu. Contoh jenis musik populer yang berkembang di Indonesia sesuai aliran dasarnya adalah musik jazz, rock, R&B, Country, dangdut, reggae, dan pop.



  1. Musik Jazz.


Musik Jazz merupakan jenis musik yang dikembangkan pertama kali oleh orang-orang Afrika - Amerika. Musik ini berakar dari New Orleans, Amerika Serikat, pada akhir abad ke- 19. Musik jazz merupakan pembauran berbagai jenis musik, antara lain blues, ragtime, brass-band, musik tradisional Eropa dan irama-irama asli Afrika. Instrumen utama yang sering digunakan pada musik jazz pada umumnya adalah piano, bass, drum, gitar, saksofon, trombon, dan trompet.


Pada awalnya, jazz merupakan musik dansa perkotaan. Ketika mulai digunakan dalam jazz, gitar pada mulanya berfungsi sebagai pemberi akor dan ritme, dalam arti sebagai pengiring belaka. Baru pada tahun 1930-an gitaris seperti eddi Lang dan Lonnie Johnson mulai memainkan melodi.


Salah satu ciri Jazz adalah permainan improvisasi yang menonjol. Oleh karena itu, para pemain jazz harus memiliki kemampuan improvisasi yang yang baik. Para musisi jazz memiliki kemampuan memainkan tangga nada dan progresi akor pada semua nada dasar.


Salah satu ciri improvisasi jazz adalah pada penggunaan sinkopasi serta tangga nada yang sering bukan dari akor yang sedang dimainkan. Didalam musik jazz, improvisasi yang keluar dari bentuk musik diatonis justru memperkaya harmoni dan menambah keindahan musiknya.


Komposisi musik jazz pada umumnya tidak menggunakan akor-akor Mayor/minor atau dominan 7th yang polos. Melainkan menggunakan akor-akor yang lebih rumit, misal akor 9th, 13th, serta alternasinya. Musisi jazz juga terbiasa menggunakan substitusi akor terhadap berbagai progresi akor baku. Semisal, progresi Cmayor7 – Am7 – Dm7 – G9 yang disubstitusikan dengan Cmayor9 – Bb13 – G#Mayor7 – C#7-9.


Di Indonesia, musik jazz muncul dan populer pada sekitar tahun 1920. Namun, popularitas musik ini menurun seiring dengan munculnya jenis musik lain di Indonesia, seperti musik rock dan pop. Saat ini musik jazz mulai bangkit kembali seiring dengan kemunculan musisi-musisi jazz seperti Indra Lesmana, Idang Rasidi, Ivan Nestorman, Gilang Ramadhan, Syaharani, ermi Kulit, Iga Mawarni, dan sebagainya.



  1. Musik Rhythm and Blues (Rn’B)


Musik R&B terdiri atas berbagai jenis musik populer yang saling terkait. Musik rhythm and blues yang lebih dikenal dengan musik R&B memiliki beberapa genre-genre, seperti, jump blues, club blues, black rock n’ roll, soul, funk, disco dan rap.


Musik R&B dibuat dan didukung oleh sebagian besar masyarakat Afrika-Amerika pada awal 1940-an. R&B pertama kali diciptakan oleh Jerry Wexler, yang terkenal dengan Atlantic Recordnya. Istilah R&B menurut Jerry Wexler digunakan sebagai sinonim untuk musik Black Rock And Roll (musik rock n roll yang dimainkan oleh orang kulit hitam).


Harmoni musik R&B berakar dari blues dan boogie-woogie, namun memiliki ritme yang lebihdinamis dan variatif. Piano dan gitar elektrik adalah pengiring yang harus ada. Mengikuti perkembangan zaman, musik R&B telah mendapat pengaruh dari jenis musik lain seperti musik jazz dan rock sehingga berkembang menjadi jenis musik yang berbeda dari komposisi aslinya.


Di Indonesia, musik R&B mulai muncul sekitar tahun 1990-an. Musik ini terus berkembang hingga sekarang. Beberapa musisi Indonesia yang membawakan jenis musik R&B antara lain, Glen Fredly dan Rio Febrian.



  1. Musik Pop


Musik ini berkembang di Indonesia sekitar tahun 1960-an dan banyak digemari masyarakat khususnya kaum muda atau remaja. Grup musik pop sering disebut dengan sebutan band yang menggunakan peralatan elektronik atau modern. Instrumen yang wajib ada dalam bentuk grup sederhanannya antara lai, Drum, gitar melodi dan rhythm, piano, dan bass gitar.


Salah satu ciri musik pop adalah penggunaan ritme yang terasa bebas.dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bass. Komposisi melodinya juga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan aksesori musik dan gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan pemahaman bagi para penikmatnya.


Musik pop dibedakan atas musik pop anak-anak dan musik pop dewasa. Musik pop anak umumnya memiliki bentuk yang lebih sederhana dan memiliki syair yang lebih pendek. Selain itu, komposisi musiknya tidak terlalu kompleks dengan rentan nada yang tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Tema syair musik pop anak-anak biasanya berkisar pada hal-dal yang mendidik, seperti mencintai orang tua, Tuhan, Sekolah, dan Tanah Air.


Sebaliknya, musik pop dewasa umumnya lebih kompleks dengan alunan melodinya lebih bebas dengan improvisasinya lebih banyak, namun ringan. Tema-tema syairnya pun lebih bervariasi, dari kehidupan remaja, percintaan, sampai masalah kritik sosial.


Beberapa musisi dan grup band pop indonesia antara lain, Titiek Puspa, Chrisye, Katon Bagaskara, Melly Goeslaw, grup band Peterpan, Ada Band, Kla Project dan sebagainya. Serta dengan artis indonesia antara lain, Kris dayanti, Ari laso, Ruth Sahanaya, dan lain-lain.



  1. Musik Rock


Jenis musik ini awalnya di Indonesia mendapat kritik dan cercaan masyarakat, termasuk di Amerika sendiri tempat tumbuhnya musik ini. Namun pada akhirnya dalam perkembangannya, musik rock dapat diterima sebagai musik zaman sekarang (musik modern).


Musik Rock adalah jenis aliran musik yang dipengaruhi dari pola boogie-woogie sebagai kesinambungan blues dan berakar dari musik country. Penemunya adalah Fat Domino. Instrumen musik yang dominan pada musik rock adalah gitar dengan efek distorsi yang keras serta amplifier-nya, bass & gitar elektrik merupakan instrumen yang dipelopori oleh merk Fender pada tahun 1951. Piano dan organ elektrik, synthesizer, dan drum set merupakan instrumen yang turut melengkapinya.


Dalam perkembangannya, musik rock memiliki beberapa aliran atau jenis genre yang diantaranya metal, punk, alternative, grunge. Di Indonesia sendiri musik rock berkembang dengan pesat dan terkenal dari tahun 70-an dengan grupnya antara lain, God Bless, Rawe Rontek, Gang Pegangsaan, dan lain-lain. Perkembangan musik Rock tidak lepas juga dari produksi rekaman Log Zelebour dibawah naungan logiss record-nya. Walau kemudian sempat meredup beberapa waktu, musik ini bangkit kembalai di tahun 200-an. Beberapa musik band rock yang berkembang akhir-akhir di Indonesia antara lain Seuries, Boomerang, Jamrud, Edane, dan sebagainya.



  1. Musik Country


Musik ini sering disebut juga Country and Western, yang merupakan salah satu genre besar pada musik populer terutama di negeri Amerika serikat. Jenis musik modern ini bersumber dari musik rakyat (folk song) atau musik tradisional yang berasala dari Appalachia di kawasan pegunungan selatan Amerika Serikat.


Cikal bakal musik ini adalah dari lagu-lagu rakyat yang dibawa nenek moyang mereka para imigran dari kepulauan Inggris. Jauh sebelum ada industri musik maupun media elektronika, para imigran tersebut telah terbiasa menghigbur diri dengan menyanyikan lagu-lagu tersebut lengkap dengan iringan musik dan tariannya. Dengan instrumen banjo (sejenis gitar) yang memiliki peran dan sebagai instrumen iringannya.


Ciri khas Country adalah penggunaan alternasi bass atau bas berganti disela-sela strumming. Bila memainkan akor C misalnya, maka bas C dan G dibunyikan bergantian dengan strumming tetap pada akor C. Improvisasi tangga nada yang digunakan, apabila dengan tangga nada natural, adalah dengan not-not C-D-Dis-E-G-A.


Di Indonesia sendiri, musik Country telah masuk pada sekitar awal tahun 1980-an. Namun popularitas jenis musik ini berkurang seiring dengan berkembangnya musik pop dan rock. Musisi country Indonesia yang terkenal adalah Rahmat Kartolo dan Tantowi Yahya.



  1. Musik Reggae


Reggae merupakan irama musik yang berkembang di Jamaika. Reggae mungkin jadi bekas di perasaan lebar ke menunjuk ke sebagian terbesar musik Jamaika, termasuk Ska, rocksteady, dub, dancehall, dan ragga. Barangkali istilah pula berada dalam membeda-bedakan gaya teliti begitu berasal dari akhir 1960-an.


Reggae berdiri di bawah gaya irama yang berkarakter mulut prajurit tunggakan pukulan, dikenal sebagai "skank", bermain oleh irama gitar, dan pemukul drum bass di atas tiga pukulan masing-masing ukuran, dikenal dengan sebutan "sekali mengeluarkan". Karakteristik, ini memukul lambat dari reggae pendahuluan, ska dan rocksteady.


Gondang dan Tor-tor

Posted on by Sri Wahyu Aprida

Derap riuh tabuhan ‘Gondang Batak’ dan kumandang Lagu ‘O Tano Batak’ denganrentak tarian Tor-tor serta lagu khusus ‘Propinsi Tapanuli’ menyambut realisasi penandatanganan naskah rekomendasi persetujuan pembentukan Propinsi Tapanuli, di kantor DPRD SU, Selasa (24/4). Massa berpakaian adat Batak lengkap dengan tongkat Tunggul Panaluan yang ditampilkan rombongan massa dari Forum Komunikasi Batak Tobasamosir-Samosir-Humbang Hasundutan dan Taput (Tobasahuta) dari Deli Serdang, tampil memukau sehingga aksi demo tampak spektakuler, berlangsung relatif aman walau tampak riuh gemuruh.

Ini terjadi, karena tuntutan warga Sumut dari daerah Tapanuli, untuk tahap pertama gol…! Propinsi Tapanuli dipastikan akan meluncur segera ke meja Menteri Dalam Negeri dan DPR RI setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Abdul Wahab Dalimunthe SH, tepat pukul 13.43 WIB menandatangani rekomendasi pembentukan Propinsi Tapanuli, yang selama ini dinilai tersendat—sendat dengan segudang janji dan alasan para legislatif tersebut.

Penandatanganan itu akhirnya dilakukan setelah melihat desakan puncak massa yang terdiri dari sedikitnya 24 elemen masyarakat dari kawasan Tapanuli Plus Medan, Langkat dan Deli Serdang, Tapteng, Sibolga, Taput, Tobasa, Humbahas dll. Semula, ketika Ketua DPRD SU itu digiring paksa oleh massa ke atas ‘mimbar rakyat’ berupa truk besar di depan tangga gedung dewan pada pukul 12:23 WIB, dia menyatakan telah mem-paraf surat rekomendasi itu dan akan menandatanganinya secara resmi, Rabu pukul 10.00 WIB. Alasannya, agar jangan terkesan bahwa penandatanganan itu baru dilakukan karena adanya desakan massa.

Ketika membacakan naskah rekomendasi persetujuan propinsi Tapanuli itu, Wahab Dalimunthe dan Wakil Ketua Japorman Saragih dengan pengawalan ketat polisi, dilapis para tokoh yang mewakili massa seperti Drs Tahan M Panggabean dari GMDI, Datumira Simanjuntak SH, Sanggam SH Bakkara dari P4T, Saut MP Simbolon dari PPRN, Halomoan Tobing dari PPLSB, Ir Hasudungan Butar-butar (P4T), Hulman Sinaga dari Dairi, Budiman Nadapdap (DPRDSU), Elbiner Silitonga (DPRDSU), Ustadz Kumpul Siagian dan Siti Syarifah Sitorus dari Tobasahuta, Deli Serdang dll.

Massa awalnya setuju dengan janji itu dengan alasan menghargai niat baik pimpinan dewan. Sambil menunggu dengan menahan emosi massal, massa pendukung melakukan orasi dan bernyanyi lagu-lagu perjuangan, misalnya lagu Maju Tak Gentar, Propinsi Tapanuli, O Tano Batak, dll yang diiringi lagu dan tarian ‘Tor-tor’ Batak para massa yang mengenakan kain selempang khas Batak (ulos). Bahkan pekik-pekik Allahu Akbar—Allahu Akbar pun terdengar diserukan Ustadz Kumpul Siagian dan peserta dari Kota Sibolga, di antara pekik Hidup Tapanuli, Teken Rekomendasi, Wahab… Penuhi Janjimu, Syukran Tanjung Dimana Kau…dsb.

Usai kumandang Lagu ‘Aku Anak Medan’, orasi terputus ketika kordinator massa (dari komponen massa sopir Angkot di Medan—Red.) Jumongkas Hutagaol tiba-tiba menyerukan agar massa sebaiknya merangsek masuk ke dalam kantor dewan. Soalnya, diperoleh info ada yang “tak beres’ di dalam ruang pimpinan dewan soal janji penandatanganan rekomendasi tersebut. Massa kembali berteriak mendesak agar rekomendasi ditandatangani hari itu juga. Ir KCT Sianturi di depan kantor ketua DPRDSU berulang-ulang berteriak bahwa massa takkan bubar dan pulang bila Wahab tak menandatangani rekomendasi. Di dalam ruang sidang lantai dua, kordinator aksi massa daerah Ottonier Simanjuntak juga menegaskan pihaknya siap masuk dan tidur di halaman atau ruang kantor dewan bila rekomendasi tak diteken. Sementara itu di luar gedung, aksi mahasiswa tak terhempang sehingga pintu besi pagar kompleks gedung DPRDSU pun akhirnya tumbang didobrak…

Akhirnya, tepat pukul 13.43 WIB, surat rekomendasi diteken dan kemudian dibawa anggota DPRDSU Drs Burhanuddin Rajagukguk ke ‘mimbar’ untuk dibacakan di hadapan massa yang sejak jam 09.00 WIB telah berkumpul dan berkerumun di depan gedung dewan itu. Gondang pun ditabuh lagi, dengan semangat dan gembira massa bersorak dan bernyanyi: O Tano Batak…..Haholanganku.

Sorak riuh yang menggema pun akhirnya ‘memecah’ suasana kompleks dewan (DPRDSU). Secara spontan massa pun menyanyikan lagu Indonesia Raya dan disambung lagu Propinsi Tapanuli. Massa dari kalangan warga Batak Muslim dan Kristen tampak kompak menyatu. Ustadz Kumpul Siagian dan Siti Syarifah dari Forum Komunikasi Batak Tobasahuta (FKBT) Deli Serdang kembali menyebut Allahu Akbar dan Alhamdulillah. Sejumlah massa pun terharu dengan air mata.

Unjuk rasa besar ini, bukan saja diikuti mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat (LSM-LSM) melainkan juga dari kalangan pedagang pusat pasar yang dominan para kaum ibu. Selain itu massa juga terdiri dari para kaum ibu berkerudung (wanita muslimah) dari Medan, Langkat, dan Deli Serdang. Sembari berorasi dan bernyanyi mereka juga memajang ratusan spanduk di dalam dan luar gedung: antara lain berbunyi: Bubarkan Pansus, Propinsi Tapanuli Harga Mati, Tangkap Syukran Tanjung.

“Dari 27 komponen masyarakat yang terdaftar ikut demo, sedikitnya 24 komponen massa hadir mengerahkan massa agar Propinsi Tapanuli jadi. Ini merupakan sikap puncak atas kesabaran panjang menunggu rekomendasi selama ini,” ujar Ir Raya Timbul Manurung sebelum membacakan konsep naskah rekomendasi di ruang sidang paripurna.

Para komponen massa itu terdiri dari 10 delegasi warga daerah (Taput, Tobasa, Samosir, Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Tapteng, Sibolga, Nias, dan Nias Selatan). 5 delegasi mahasiswa (ITM, UHN, US XII, Unita Silangit, STMIK-SM XII), 3 organisasi marga (Tobing, Nababan, Silitonga), 4 Ormas/Parpol (GMDI, GAMKI, PPRN, PWKI), 2 organisasi gereja (HKBP Distrik Medan Aceh dan Wanita PGI), dan beberapa massa spontan seperti Warga Pasar XII Marindal, Kesper, dan delegasi warga pendukung Tapanuli dari Langkat, plus… Inang-Inang Pusat Pasar (Iin Puspa) dan sejumlah masyarakat asal Menado seperti Jeffry Porie dll..

Seni Tari Jaipong

Posted on by Sri Wahyu Aprida

Sri Wahyu Aprida
IX IPA 2
Ronaldo Rozalino, S.Sn
SMA Pintar



Jaipongan adalah seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Ia terinspirasi pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan atau Bajidoran atau Ketuk Tilu. Sehingga ia dapat mengembangkan tarian atau kesenian yang kini di kenal dengan nama Jaipongan.

Karya Jaipongan pertama yang mulai dikenal oleh masyarakat adalah tari “Daun Pulus Keser Bojong” dan “Rendeng Bojong” yang keduanya merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra dan putri). Awal kemunculan tarian tersebut semula dianggap sebagai gerakan yang erotis dan vulgar, namun semakin lama tari ini semakin popular dan mulai meningkat frekuensi pertunjukkannya baik di media televisi, hajatan, maupun perayaan-perayaan yang disenggelarakan oleh pemerintah atau oleh pihak swasta.

Dari tari Jaipong ini mulai lahir beberapa penari Jaipongan yang handal seperti Tati Saleh, Yeti Mamat, Eli Somali, dan Pepen Dedi Kirniadi. Kehadiran tari Jaipongan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap para pencinta seni tari untuk lebih aktif lagi menggali jenis tarian rakyat yang sebelumnya kurang di perhatikan. Dengan munculnya tari Jaipongan ini mulai banyak yang membuat kursus-kursus tari Jaipongan, dan banyak dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk pemikat tamu undangan.

Di Subang Jaipongan gaya “Kaleran” memiliki ciri khas yakni keceriaan, erotis, humoris, semangat, spontanitas, dan kesederhanaan. Hal itu tercermin dalam pola penyajian tari pada pertunjukannya, ada yang diberi pola (Ibing Pola) seperti pada seni Jaipongan yang ada di Bandung, juga ada pula tarian yang tidak dipola (Ibing Saka), misalnya pada seni Jaipongan Subang dan Karawang. Istilah ini dapat kita temui pada Jaipongan gaya kaleran, terutama di daerah Subang.

Tari Jaipongan pada saat ini bisa disebut sebagai salah satu tarian khas Jawa Barat, terlihat pada acara-acara penting kedatangan tamu-tamu dari Negara asing yang datang ke Jawa Barat, selalu di sambut dengan pertunjukkan tari Jaipongan. Tari Jaipongan ini banyak mempengaruhi pada kesenian-kesenian lainnya yang ada di Jawa Barat, baik pada seni pertunjukkan wayang, degung, genjring dan lainnya yang bahkan telah dikolaborasikan dengan Dangdut Modern oleh Mr. Nur dan Leni hingga menjadi kesenian Pong-Dut.